Selasa, 27 Oktober 2009

Having A New World


" bagaikan kutub utara dan kutub selatan "
Arian, 9 oktober 2009

Bisakah kamu membayangkan jika dua orang yang berada di belahan kehidupan yang berbeda mencoba untuk berpacaran ?
Yang satu ogah panas, yang satu hobi banget panas - panasan. Yang satu sok kaya yang satu sok kere. Yang satu keras, yang satu melankolis total. Yang satu licik, yang satu gak tegaan. Yang satu suka suudzon, yang satu over khusnudzon. Benar - benar saling menyakiti. Inilah contoh percakapan mereka :

n : Cari kontrakan yuk, yang gede, yang luas. Kan enak, jadi gak sumpek !
g : Kos - kosan ajalah, yang murah.
n : Heh ? ngekos ?!

Kalau si cowok berniat romantis, kejadiannya bakal seperti ini,

g : Kamu cantik banget, nyud !
n : Thanks. kamu jelek, jelek banget. ( dalam konteks jujur, tidak sambil pasang gaya sok imut )
g : Iya deh, aku emang jelek. ( sambil memenyilakan rambut krebonya )
n : Udah to, rambutmu jangan digituin, udah jelek tambah jelek.
g : Iya, deh.

Kalau lagi di jalan, bukan cowoknya yang di depan, melainkan ceweknya, dan seperti biasa, si cewek akan mengemudikan motor dengan cepat, kejadian selanjutnya si cowok akan berteriak ketakutan sambil mencengkram pundak si cewek. Kurang lebih kondisinya akan seperti ini,

g : Iiih, kamu kok ngebut sih ? ojo ngono to, aku tu jirih e, takut aku.
n : Apa e kamu tu ? biasa wae to ! Gitu aja takut ! Cemen, ah !
g : Eh, awas - awas ! Ati - ati wae waton kelakon.
n : Apa, sih ? Santai aja to !

Tapi dibalik itu semua, mereka bisa saling menjaga, saling mengerti. Seperti keputusan si cewek yang pada akhirnya mau juga ngikutin si cowok untuk sewa kos - kosan. Ataupun kerelaan si cowok untuk membaur dengan dunia si cewek yang tadinya malas untuk dia masuki. Contohnya saat si cewek ngajakin si cowok ke kafe, secara si cowok biasanya nongkrong di angkringan, dan beginilah conversation mereka,

n : Ayo ke kafe, sekali - kalilah !
g : Aku gak punya uang, say.
n : Aku yang bayar.
g : Gak papa ?
n : Gak papalah, yok !


Sebaliknya, si cewek juga berusaha membaur ketika diajak si cowok kumpul dengan teman - temannya. Padahal perlu diketahui, mereka berdua di masa sekolah mempunyai friendships group sendiri - sendiri, yang hubungannya bisa dibilang berkorelasi negatif. Butuh keberanian atau kecuekan yang ekstra dari keduanya, untuk menanggapi polemyc ( ceileh, bahasanya :p ) yang timbul akibat hubungan mereka.

Begitulah kira - kira gambaran kehidupan mereka. No confusing as the other people think, just go as well. Meskipun orang - orang di sekeliling meributkan mereka, yang dibilang gak cocoklah, gak sederajatlah, gak kloplah, nyatanya sampai sekarang mereka asik - asik aja. Tidak ada yang menuntut satu sama lain untuk berubah sesuai kepribadian yang lainnya. Tidak ada satupun dari mereka yang berteriak ke yang lainnya " Kok kamu gitu sih ? kamu gak sayang ya sama aku ? " hanya karena sering berbeda pendapat dan saling menyiksa. Yang namanya beda ya udah beda aja, mungkin emang perbedaan itu gak bisa disatuin, tapi bukan untuk dipermasalahin juga.

We grew up with different backgrounds and characters, and we do not need to throw it all just for a relationship. We don't have to be the same for love and affection, only to be your self :)

thx to : nyud & alagires






2 komentar:

dhealrs mengatakan...

can't stop smiling :)

nabila aghniarizqa mengatakan...

hahaha, me too :) they're both so funny.

Posting Komentar